Bibit porang

      Sebelum memulai budidaya porang, sebaiknya kita persiapkan terlebih dahulu adalah bibit, bibit porang terdari dari : bibit katak(bubil), bibit umbi, spora(biji bunga), bibit tunas menggunakan polibek, dan bibit cabutan(tidak disarankan).

 Bibit katak (bubil).

      Bubil merupakan alat reproduksi dari tanam porang, yang mana bubil atau katak porang di hasilkan dari setiap pangkal ranting dan pangkal daun tanaman porang.



     Bubil atau katak porang tersebut akan menjadi bibit tanam sebagai perbanyakan pertumbuhannya, dalam kondisi dorman (habis masa pertumbuhan semusim).

     Namun perlu kita ketahui bahwa kualitas bubil ini harus benar-benar di peroleh dari masa dorman tanaman porang, kenapa?, karena jika disaat tanaman porang belum dorman dan kita ambil secara paksa, maka kualitas bubil tidak bagus yang akan mengakibatkan bubil tersebut akan membusuk dan tidak akan tumbuh saat di tanam nantinya.

     Masa penanaman katak porang adalah sebelum musim penghujan tiba, atau saat baru menjelang musim penghujan, dan tentunya sebelum penanaman sebaiknya lahan atau media tanam kita persiapkan sebelumnya.

Bibit umbi.

     Bibit umbi merupakan bibit yang di hasilkan dari umbi porang, bibit umbi yang bagus adalah di hasilkan dari umbi tanaman porang yang dorman, jika umbi calon bibit tersebut masih dalam keadaan muda, atau dalam masa pertumbuhan dipaksa di gali dan di jadikan bibit, maka rentan resiko kebusukannya sangat tinggi.



     Bibit umbi ini juga bermacam ukuran, mulai dari kecil, sedang hingga yang besar, bahkan ada juga petani porang yang menanam kembali umbinya berukuran besar seperti setengah kilogram dan satu kilogram, maka hasil pertumbuhannya pun akan baik dan subur, sehingga bobot umbi yang akan di hasilkan akan lebih berbobot bertambah hingga mencapai tujuh hingga sepuluh kilogram.

     Penanaman bibit umbi porang di lakukan sama halnya seperti bubil, yaitu sebelum musim penghujan tiba, dan tentunya dengan pengolahan lahan sebelumnya.

Bibit spora.

     Bibit spora ini merupakan hasil dari pembungaan buah porang dalam bentuk biji, dalam satu bunga tunggal jumlah bijinya sangat banyak.

     Bibit spora porang ini sebaiknya di semai terlebih dahulu sebelum musim penghujan tiba pada polibek, dan penyemaiannya pun sangatlah mudah dan sederhana, satu persatu

     Selain di semai pada polibek biji spora porang tersebut juga bisa di tanam langsung di lahan yang sudah dipersiapkan, dan jika perawatan dan pemberian pupuk yang sempurna, maka pertumbuhan porang dari spora tidaklah kalah dengan pertumbuhan porang dari bibit katak /bubil.

Bibit porang tunas polibek.

     Bibit porang dalam bentuk tunas polibek bisa di tanam saat musim penghujan sudah berjalan selama dua bulan hingga tiga bulan.

     Bibit porang polibek ini di khususkan bagi anda yang sedikit terlambat untuk menanam saat awal penghujan, atau bagi anda yang tidak bisa mendapatkan bibit katak ataupun bibit umbi, atau karena anda tidak sempat mengolah lahan saat menjelang musim hujan, jadi bibit dalam bentuk tunas polibek adalah solusinya.

Bibit cabutan.

     Kami tidak menyarankan untuk menanam porang dalam bentuk bibit cabutan, di karenakan pertumbuhannya akan tidak sempurna (pertumbuhannya bermasalah), hal ini di alami oleh sebagian besar petani porang yang masih baru (pemula) memulai menanam porang.

     Selain pertumbuhannya tidak sempurna petani porang pemula akan mengalami kerugian, baik modal, waktu, dan hasil.

      Jadi, kami rekomendasikan janganlah menanam bibit cabutan karena tergiur harga murah, maka terlebih dahulu berfikirlah dengan matang-matang.



    Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda, khususnya bagi para petani porang pemula.


Salam.

Budy supriyono.


Komentar